Cegah Demam Berdarah Dengan 3M Plus Vaksin DBD

 

Senang banget gak sih beberapa hari yang lalu Jakarta turun hujan 😇 Alhamdulillah, baru hujan sehari aja besoknya cuaca tuh langsung adem. Tapi memang bulan November ini harusnya sudah berada di musim penghujan kan ya.

Datang nya musim hujan biasanya dibarengi dengan datang nya juga berbagai penyakit salah satunya penyakit Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty. Tau sendiri kan, kalau musim hujan itu pasti populasi nyamuk lebih banyak dari biasanya dan kita tidak tahu jenis nyamuk apa saja yang akan menghampiri kita. 

Sebenarnya ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue ini dapat menghampiri kita kapan saja entah musim hujan atau kemarau. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dari awal tahun 2023 sampai dengan minggu ke-33 terdapat 57.884 kasus (IR 21,06/100.000 penduduk) dan kematian sebanyak 422 kematian (CFR 0,73%). Kasus Dengue/DBD terlaporkan dari 462 Kab/Kota di 34 Provinsi. Kematian akibat dengue terjadi di 177 Kab/Kota di 32 Provinsi.

Wah ini berarti semua orang di Indonesia berisiko terkena dengue tanpa melihat umur, di mana mereka tinggal, dan gaya hidup. 

Berdasarkan data lagi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 95.895 kasus demam berdarah yang tercatat sepanjang tahun 2021, 36,10% nya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun.Sementara pada anak, dengue merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi seluruh golongan masyarakat produktif untuk tetap melakukan pencegahan dengue dengan komprehensif.

Anak maupun orang tua semua bisa kena resiko penyakit DBD seperti aku dan anakku juga nih yang pernah punya pengalaman rawat inap seminggu di RS karena DBD huhuhu rasa sedih apalagi anakku yang masih sekolah jadi mengganggu aktivitas sekolahnya dan pas banget lagi Penilaian Akhir Semester Sekolah jadi gak bisa ikutan akhirnya ikut ulangan susulan 🥲.

Gejala DBD

Sebagai orang tua, aku perlu banget untuk mengetahui gejala-gejala DBD. Dengan mengetahui dan mewaspadai gejala DBD berharap sekali penyakit ini dapat segera teratasi dengan baik. 

Gejala DBD terbagi menjadi 2 yaitu gejala ringan dan berat.

Gejala DBD ringan

-Anak mengalami DBD ringan apabila ia mengalami demam tanpa diikuti dengan gejala tertentu atau penyakit lain.

- Biasanya demam yang dialami adalah demam tinggi, hingga 40 derajat Celcius

- Anak mengalami pusing atau sakit kepala yang parah
- Terjadi nyeri pada bagian retro-orbital atau bagian bekalang mata
- Terjadi nyeri pada tulang, otot, serta sendi. Umumnya, gejala ini akan muncul 4-7 hari setelah digigit nyamuk penyebab DBD.
- Anak mengalami mual dan muntah- Beberapa gejala DBD ringan lainnya yang mungkin terjadi seperti munculnya bintik merah (ruam) pada sekujur tubuh anak yang disebabkann oleh virus dengue yang menyerang sistem pembekuan darah dalam tubuh
- Kemungkinan ruam akan muncul di seluruh tubuh anak 3-4 hari setelah demam berlangsung, lalu berkurang setelah 1-2 hari. Anak bisa saja mengalami ruam kedua beberapa hari setelahnya.

Gejala DBD parah

Selain mengetahui gejala DBD ringan, orang tua juga harus mengetahui gejala DBD parah agar dapat segera mengenali dan melakukan tindakan. Beberapa gejala DBD parah adalah:

- Munculnya gejala yang sama seperti DBD ringan

- Anak mengalami mimisan serta muntah darah berwarna hitam yang diakibatkan oleh bocornya pembuluh darah dan penurunan jumlah trombosit secara drastis.

Sementara beberapa gejala DBD yang bisa menyebabkan kematian pada anak adalah:

Terjadinya kerusakan pada pembuluh darah serta getah bening.

Anak mengalami perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit yang mengakibatkan memar berwarga keunguan. Adanya kebocoran di luar pembuluh darah. Anak mengalami perdarahan parah. Shock atau tekanan darah menjadi sangat rendah.


Penanganan yang tepat

Pastikan untuk segera membawa anak yang mengalami gejala DBD ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan darah dan memastikan diagnosis yang tepat. Meski sebenarnya penyakit DBD tidak memiliki penanganan khusus, tingkat keparahan gejala dapat dibantu oleh dokter, demikian pula dengan peningkatan sistem imunitas untuk melawan virus DBD.

Beberapa caranya adalah:

- Pastikan anak mengonsumsi obat paracetamol apabila diresepkan oleh dokter

- Menurunkan demam pada anak bisa dilakukan dengan cara menggunakan kompres pada dahi

- Anak harus dipastikan mendapat istirahat yang cukup

- Untuk mencegah dehidrasi, pastikan anak mendapatkan cairan yang mencukupi

- Pertahankan kondisi kesehatannya dengan memberikan makanan yang kaya nutrisi.


Mencegah penyakit demam berdarah

Agar keluarga kita terhindar dari penyakit demam berdarah, selalu ciptakan lingkungan sehat di rumah kita.

1.Melakukan 3M :

- Menutup bak penampungan air yang terbuka agar nyamuk tidak bertelur dan berkembang biak disana.

- Menguras bak air secara berkala

- Mengubur barang bekas, hindari pakaian dan barang-barang yang menumpuk agar tidak menjadi sarang nyamuk

2. Pakai lotion atau minyak untuk menghindari gigitan nyamuk.

3. Selalu sedia parasetamol dirumah sebagai antisipasi jika ada gejala demam.

4 Vaksin DBD

Vaksin DBD dapat dilakukan mulai usia 6 tahun hingga 45 tahun. Dilakukan cukup dua kali saja. 

Vaksin DBD sangat penting dilakukan untuk mencapai kekebalan seandainya pun kita tetap terkena virus dengue, jika kita sudah vaksin maka gejala sakit yang di timbulkan akan lebih ringan di banding yang belum melakukan vaksin. 

Bersyukur sekali ada Takeda sebagai perusahaan biofarmasi terkemuka yang berbasis nilai yang berbasis nilai, berkomitmen untuk memerangi dengue dengan akses yang luas terhadap vaksin dan dengan mendukung kerjasama publik-swasta yang komprehensif untuk mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat demam berdarah dengue pada tahun 2030.

Dalam konferensi pers yang bertempat di Sarinah 5 November 2023 kemarin,di hadiri oleh

• Andreas Gutknecht sebagai Presiden Direktur PT. Takeda Inovative Medicine, 

• Artis Ringgo dan Istri Sabai Morscheck

• Momdoc dr. Kanya Ayu

• dr. Imran Pambudi dari Kemenkes

• dr. Dirga Sakti Rambe

Sebagai salah satu bentuk implementasi peningkatan peran serta masyarakat, Takeda dalam hal ini mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kampanye “Langkah Bersama Cegah DBD”.

“Langkah Bersama Cegah DBD” adalah kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang dituangkan dalam sebuah gerakan bersama yang massive, menyenangkan. 

Apalagi sekarang Takeda telah membangun kerja sama yang kuat dengan para pemangku kepentingan terkait upaya melawan dengue dan baru-baru ini mengukuhkan Perjanjian Kerjasama dengan Kementerian Kesehatan dalam upaya yang meliputi peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan; penyusunan dan pelaksanaan terkait program koalisi bersama masyarakat menuju nol kematian akibat dengue (zero dengue death 2030); pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengendalian dengue; sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis); peningkatan peran dan kerja sama penentu kebijakandi pusat dan daerah. 

Takeda juga mengajak masyarakat untuk turut berkomitmen dengan “The First Living Pledge” pencegahan DBD 3MPlus dan Vaksin DBD secara berkelanjutan, yang akan mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai komitmen bersama melawan dengue. 


C-ANPROM/ID/QDE/0302 | Nov 2023

Widia Purnawita

3 komentar:

  1. Nyawa itu penting banget.ketika kena DBD maka takut nyawa melayang. Mematikan itu penyakit dan pencegahan penting banget.

    BalasHapus