Data survei nya juga ada nih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan pada 2019 dan menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia khususnya di sektor asuransi jiwa masih rendah. Persisnya, Indeks Literasi Asuransi hanya 19,4%, lebih rendah dari Indeks Literasi Perbankan yang mencapai 36,12%.
Padahal jika semakin banyak masyarakat yang memiliki asuransi maka ekonomi Indonesia semakin bangkit dan taraf hidup masyarakat semakin meningkat.
~Asuransi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, insurance. Pengertian kata asuransi adalah pertanggungan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua pihak~
Enggak ada satu orang pun yang menginginkan kejadian yang tidak menyenangkan dan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dengan memiliki asuransi bisa mengalihkan resiko beban biaya dan kerugian.
Jenis jenis asuransi :
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Kesehatan
- Asuransi Kendaraan
- Asuransi Kepemilikan Rumah dan Properti
- Asuransi Pendidikan
- Asuransi Bisnis
- Asuransi umum
- Asuransi Kelautan
- Asuransi Perjalanan
- Asuransi Kredit
Semua jenis asuransi diatas memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Semakin tua usia calon nasabah maka semakin mahal harga asuransi karena usia semakin beresiko tinggi.
Untuk itu sebelum membeli produk asuransi kita harus memperhatikan hal hal berikut ini :
- Perusahaan asuransi terdaftar dan di awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan asuransi mampu memberikan informasi yang transparan dan mudah di akses.
- Pastikan tenaga pemasar terdaftar dan memiliki sertifikasi keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Banyak banyaklah bertanya dan mencari informasi dari agen asuransi hingga benar benar memahami bahwa produk asuransi inilah yang kita butuhkan.
- Manfaatkan waktu untuk mempelajari polis asuransi jiwa dengan baik pada masa mempelajari polis asuransi (free look period)
Terima kasih untuk Tokio Marine Life Insurance yang sudah menyelenggarakan webinar pada tanggal 28 April 2021 kemarin bersama para narasumber yang expert di bidangnya yaitu :
1. Adrian Maulana Senior Vice President Schroders Indonesia
2. Tri Djoko Santoso, Ketua Financial Planning Standards Board Indonesia
3. Muhammad Irsan, Head of Agency Training & Manpower Development Tokio Marine Life Insurance
Tokio Marine Life Insurance Indonesia sebagai perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di OJK dan berkomitmen kuat dalam membangun industri asuransi yang terpercaya terus beradaptasi dengan masa pandemi ini. Karena itu, Tokio Marine Life Insurance Indonesia berinovasi melakukan pengembangan aplikasi Activity ManagementSystem (AMS) untuk penjualan Non Face to Face ( NF2F). Tujuan dari AMS NF2F ini adalah untuk menjadikan para tenaga pemasar sebagai kepanjangan tangan Tokio marine Life Insurance Indonesia dalam membantu masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan asuransinya tanpa risiko tertular virus COVID-19.
Aplikasi AMS NF2F ini juga mendukung para tenaga pemasar Tokio Marine Life Insuran
Indonesia dalam mencapai targetnya; mulai dari memantau aktifitas penjualan, melakukan pengisian SPAJ secara daring, proses approval di Underwriting hingga Polis terbit dan diterima oleh Nasabah.
"Harapannya melalui AMS NF2F ini, para tenaga pemasar tetap semangat untuk mencapai target dan calon nasabah pun merasa lebih aman serta nyaman berinteraksi dengan agennya walau di masa pandemi," ujar Irsa
Tokio Marine Life Insurance Indonesia pun tanpa henti terus berjuang melakukan literasi finansial kepada masyarakat di sepanjang masa pandemi ini. "Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga secara rutin melakukan literasi finansial, seperti acara hari ini yang juga merupakan bagian dari program literasi finansial kami," Irsan memungkas pemaparannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar