Pada tanggal 31 Oktober 2018 kemarin Pameran Infrastruktur dan Konstruksi Indonesia resmi di buka oleh Presiden Jokowi.
Pameran berlangsung sejak 31 Oktober hingga 4 November 2018 di JIEXPO Kemayoran dan gratis untuk umum.
Stand SiMantap di Hall B3 no.650 |
Tak kalah menarik ada PT. Tata Logam Lestari yang menjadi salah satu exhibitor disana yang lokasi Standnya ada di Hall B3 No.650
Tata Logam memperkenalkan teknologi DOMUS yaitu sistem/cara membangun rumah permanen secara instant hanya 5 hari saja.
Membangun rumah dengan sistem DOMUS ini :
🔨 KUAT
karena rangka bangunan menggunakan baja ringan dan genteng metal yang berkualitas dan menjadikan DOMUS sebagai bangunan permanen yang kuat dan tahan gempa.
🔨 CEPAT
karena dalam pengerjaannya melalui perencanaan yang matang. Penentuan bahan, pengadaan material, tahap perakitan dan pemasangan, pembagian kerja tukang sesuai keahliannya, sudah di atur secara rinci.
🔨 HEMAT
Selain hemat biaya bahan karena dapat meminimalisir bahan sisa yang terbuang, sistem ini juga menghemat waktu.
Dengan 4 orang tukang terlatih yang bisa disebut METALMAN, proses penyiapan lahan perakitan pembangunan hingga finishing sebuah rumah tipe 21 dapat dibangun hanya dengan waktu 5 hari.
🔨 INDAH
kualitas, rasa tanggung jawab juga sentuhan artistik akan menghasilkan produk yang indah dan memuaskan konsumen.
Baja ringan SI MANTAP yang digunakan pada sistem DOMUS |
DOMUS memiliki 3 Pilihan Paket yaitu :
1.Paket Rangka meliputi:
-Rangka PRAKTIS
-Rangka kuda-kuda TASO
-Rangka plafond
-Genteng metal Sakura MX
-Cladding
2. Paket Putih
Paket Rangka ditambah :
- Bata Ringan
- Roster Keramik
- Kloset + kran
- Jendela, pintu dan Penutup Plafon
- Instalasi listrik dan air
3. Paket Komplit
Paket Putih ditambah :
Plesteran + aci ( bagian luar)
Aci ( bagian dalam)
Pengecatan
DOMUS HUNTARA Untuk Para Korban Gempa
PT. TATA LOGAM LESTARI juga menyediakan teknologi DOMUS HUNTARA yaitu hunian sementara yang bisa di tempati oleh para korban gempa hingga rasa traumatik hilang dan bisa menjalani kehidupan kembali dengan normal.
Untuk Huntara dengan teknologi DOMUS, material dinding yang awalnya memakai bata ringan tinggal diganti material lain yang tersedia dan sesuai kemampuan, semisal : bilik bambu, panel gypsum, triplek, spandek atau bahkan bisa memakai terpal”, ujar Stephanus Koeswandi, Vice President PT Tatalogam Lestari.
Ide ini bermula dari Bapak Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, yang disampaikan kepada Tatalogam dalam sebuah even pameran, yang menginginkan bahwa rumah hunian sementara (Huntara) harus siap untuk difungsikan dan dikembangkan menjadi hunian tetap (Huntap).
Dan belajar dari pembangunan rumah pasca gempa di Lombok, bahwa masyarakat memerlukan waktu guna memulihkan trauma akibat gempa. Maka dibutuhkan huntara yang siap dialih fungsikan menjadi huntap dalam waktu singkat dan memiliki konsep berkelanjutan, sehingga tidak ada huntara yang mubazir dalam pembangunannya.
“Karenanya kami coba kembangkan produk huntara dengan memadukan smart technology dan efisiensi untuk menghasilkan huntara yang bisa dikembangkan/dilanjutkan menjadi hunian tetap,” ujarnya. Huntara Domus standar dengan luas bangunan 36 M2 bisa dibangun dalam waktu 2 (dua) hari saja. Apabila masyarakat yang akan menempati bersedia, maka desain huntara pada lahan terbatas bisa dibuat menjadi bentuk kopel, yaitu rumah yang berpasangan (berhimpitan), satu atap terdiri dari lebih dari satu unit rumah.
Huntara dengan teknologi Domus ini, jika sudah tidak terpakai bisa dibongkar lalu disimpan dan bisa digunakan lagi jika terjadi bencana. Atau bahkan bisa dikembangkan mejadi hunian tetap, dengan hanya mengganti material dinding sebelumnya dengan bata ringan.
Spesifikasi HUNTARA :
1. Rangka kolom : praktis
2. Rangka atap : taso / kaso
3. Penutup atap : sakura mx
4.penutup dinding : terpal tanpa sekat ruangan
Rumah instan HUNTARA adalah inovasi dari PT.TATALOGAM LESTARI untuk para korban bencana alam gempa di Palu dan Donggala.
Untuk Huntara dengan teknologi DOMUS, material dinding yang awalnya memakai bata ringan tinggal diganti material lain yang tersedia dan sesuai kemampuan, semisal : bilik bambu, panel gypsum, triplek, spandek atau bahkan bisa memakai terpal”, ujar Stephanus Koeswandi, Vice President PT Tatalogam Lestari.
Ide ini bermula dari Bapak Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, yang disampaikan kepada Tatalogam dalam sebuah even pameran, yang menginginkan bahwa rumah hunian sementara (Huntara) harus siap untuk difungsikan dan dikembangkan menjadi hunian tetap (Huntap).
Dan belajar dari pembangunan rumah pasca gempa di Lombok, bahwa masyarakat memerlukan waktu guna memulihkan trauma akibat gempa. Maka dibutuhkan huntara yang siap dialih fungsikan menjadi huntap dalam waktu singkat dan memiliki konsep berkelanjutan, sehingga tidak ada huntara yang mubazir dalam pembangunannya.
“Karenanya kami coba kembangkan produk huntara dengan memadukan smart technology dan efisiensi untuk menghasilkan huntara yang bisa dikembangkan/dilanjutkan menjadi hunian tetap,” ujarnya. Huntara Domus standar dengan luas bangunan 36 M2 bisa dibangun dalam waktu 2 (dua) hari saja. Apabila masyarakat yang akan menempati bersedia, maka desain huntara pada lahan terbatas bisa dibuat menjadi bentuk kopel, yaitu rumah yang berpasangan (berhimpitan), satu atap terdiri dari lebih dari satu unit rumah.
Huntara dengan teknologi Domus ini, jika sudah tidak terpakai bisa dibongkar lalu disimpan dan bisa digunakan lagi jika terjadi bencana. Atau bahkan bisa dikembangkan mejadi hunian tetap, dengan hanya mengganti material dinding sebelumnya dengan bata ringan.
Spesifikasi HUNTARA :
1. Rangka kolom : praktis
2. Rangka atap : taso / kaso
3. Penutup atap : sakura mx
4.penutup dinding : terpal tanpa sekat ruangan
Rumah instan HUNTARA adalah inovasi dari PT.TATALOGAM LESTARI untuk para korban bencana alam gempa di Palu dan Donggala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar