Jum’at, 20 Maret 2015 acara Nutritalk yang diadakan oleh SARIHUSADA kembali digelar, kali ini bertempat di Hotel JW Marriot Kuningan
Jakarta dengan tema ‘Sinergi Pengetahuan Lokal dan Keahlian Global bagi
Perbaikan Gizi Anak Bangsa’ dengan menghadirkan dua pembicara yang sudah expert
dibidangnya yaitu Dr. Martine S Alles, selaku Direktur Depelovemental
Physiology di Danone Nutricia Early Life Nutrition,Belanda dan Prof. Dr. Ir.
Hardinsyah,Guru Besar Tetap Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA),Institut
Pertanian Bogor (IPB).
Tema tersebut mengangkat beberapa contoh pengalaman
diberbagai negara,baik negara maju maupun negara berkembang dalam
mengoptimalkan gizi yang tepat sebagai solusi bagi permasalahan
kesehatan,khususnya yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan dengan
harapan contoh pengalaman tersebut dapat menjadi masukkan bagi Indonesia
dalam melakukan perbaikan-perbaikan gizi
dan juga sebagai pengetahuan lokal bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui
bersama masalah yang dihadapi terkait gizi.
Berikut ini contoh pengalaman perubahan pertumbuhan positif dari
satu generasi ke generasi lain(sekular) di Negara Belanda yang dipaparkan oleh
Dr. Martine Alles.
- Tinggi Badan :
Rata-rata tinggi badan pria Belanda dewasa:
Tahun
|
1800
|
1865
|
1900
|
1950
|
1997
|
cm
|
163
|
167
|
169
|
175
|
184
|
Sumber : Fredriks et al*
Didahului dengan masa terjadinya pertumbuhan ekonomi dalam
kurun waktu 42 tahun (1955-1997) Belanda mencatat peningkatan rata-rata tinggi
badan hampir 10 cm pada anak,remaja,dan dewasa muda. Dan sejak tahun 1950
golongan dewasa muda Belanda masuk dalam kategori tertinggi di dunia.
- Berat Badan Lahir :
Tahun 1989-1991 rata-rata berat badan lahir 3370 gram.
Tahun 2004-2006
rata-rata berat badan lahir 3430 gram.
Penyebab utama terjadinya peningkatan tersebut karena:
- Perbaikan gizi dan kesehatan anak
- Kebersihan (Higiene)
- Berkurangnya besaran keluarga
Kemungkinan pengaruh lainnya adalah:
Sejak tahun 1930 diadakannya pemberian susu kepada siswa sekolah dan kalangan miskin
secara gratis.
Sebelum terjadi pertumbuhan positif sekular seperti yang
dijelaskan diatas, Belanda pernah mengalami krisis ekonomi pada tahun 1930 dan
mengalami Perang Dunia II akibatnya terjadi bencana kelaparan dimana
wanita-wanita Belanda mengalami gizi buruk sehingga melahirkan bayi-bayi dengan
BBLR (Berat badan Lahir Rendah),memiliki resiko obesitas,sindrom
metabolisme,dan diabetes pada usia dewasa.
Selain itu juga terjadi insiden
penyakit riketsia(pertumbuhan tulang dalam bentuk abnormal) yang melanda Eropa
dan Amerika Serikat karena kekurangan vitamin D.
Penyebabnya:
- Kurang terpaparnya anak-anak pada sinar matahari
- Jam kerja yang panjang
- Polusi udara yang mengakibatkan penipisan matahari
Tindakan Pemulihan:
- Penggunaan minyak hati ikan kod
- Terapi ringan dan liburan outbond bagi anak-anak yang tampak
pucat
Bagaimana dengan di
Indonesia?
Ternyata kekurangan vitamin D terjadi pada anak-anak di
Indonesia juga lho. Studi SEANUT Indonesia 2013 menunjukkan prevalensi
kekurangan Vitamin D pada anak-anak Indonesia berumur 2-4,9 tahun adalah
sebesar 42,8% didesa dan 34,9 % di kota.
Prof Hardinsyah,M.S menambahkan bahwa masalah gizi di
Indonesia juga masih memprihatinkan,terlihat dari jumlah balita bertumbuh
pendek (stunting) akibat kekurangan gizi di Indonesia masih sangat tinggi
mencapai 37,25 atau 8,8 juta balita Indonesia pada tahun 2013.
Mengapa diperlukan gizi yang baik?
Di 1000 HPK itulah yang memberikan konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan di masa depan.
Apa itu 1000 HPK?
1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) adalah Fase Inti dari
Nutrisi awal kehidupan.
1000 HPK dibagi menjadi 3 periode yaitu :
Masa Kehamilan : 0-280 hari
Masa Menyusui : 281- 460 hari
MP-ASI : 461 – 1000 hari
Dilanjutkan dengan masa kanak-kanak hingga usia 60 bulan
Mengapa 1000 HPK sangat penting?
Dr.Martine Alles menambahkan “Seribu hari pertama kehidupan
adalah periode penting bagi pertumbuhan anak-anak,karena pada periode ini
terjadi pertumbuhan fisik & penambahan masa otak, serta pengembangan
signifikan kemampuan kognitif,tulang,imunitas,sistem pencernaan,& organ
metabolisme.Kualitas Pertumbuhan yang di alami pada periode ini akan mempengaruhi
kesehatan mereka dimasa depan”.
Apa saja zat gizi yang diperlukan tubuh untuk hidup sehat?
Zat gizi terbagi menjadi dua :
- Gizi makro: Zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti Karbohidrat,protein,lemak,air.
- Gizi Mikro: Zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil seperti Vitamin dan mineral.
“Pemenuhan gizi seimbang terutama bagi calon ibu
hamil,bumil,busui dan balita terus diperlukan.Terutama difokuskan pada zat gizi
yang masih defisiensi seperti Protein, Asam lemak esensial, Zat
besi, Kalsium, Yodium, Zink, Vitamin A, Vitamin D,Asam folat” ujar Prof Dr.hardinsyah.
Apa saja
sih sumber dari zat gizi tersebut?kok masih defisiensi/kekurangan ya?
Protein
|
Daging,Telur,Ikan,Susu,Kacang-kacangan,beberapa buah-buahan spt
manggis,pisang apel,blueberry,alpukat,jambu,kurma,beberapa sayuran spt
kembang kol,asparagus,buncis,brokoli,kecambah,jagung manis.
|
Asam Lemak Esensial
|
Ikan laut,minyak kedelai.
|
Zat Besi
|
Daging,ikan,telur,kacang-kacangan,beras
merah,sereal,roti,kismis,jagung,daun bayam,kangkung.
|
Kalsium
|
Susu,keju,tahu,tempe,sayuran hijau,kacang-kacangan dll.
|
Yodium
|
Garam,ikan laut,susu dll.
|
Zink
|
Daging merah,daging kelinci,seafood,susu,kacang-kacangan,bayam,jamur,bawang
putih,kuning telur.
|
Vitamin A
|
Hati sapi,Berbagai buah dan sayur spt wortel,tomat,bayam,ubi,mangga
dll
|
Vitamin D
|
Sinar matahari,ikan laut,telur,susu dll.
|
Asam Folat
|
Kacang-kacangan,sayur-sayuran spt bayam wortel,labu,kembang
kol,jagung,tomat,brokoli,buah alpukat.
|
Ternyata sumber gizi yg masih ditemukan defisiensinya pada
bumil,busui dan balita sudah kita kenal dan mudah ditemukan. Namun kembali lagi
kepada kemampuan ekonomi seseorang dan tidak hanya itu,pendidikan gizi keluarga
juga sangat diperlukan.Karena banyak juga orang yang memiliki kemampuan ekonomi
namun pemahaman tentang gizi sangat rendah,dengan kebiasaan instant dan pola hidup tidak sehat.
Semoga saja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 dapat terwujud dan terlaksana yaitu Peningkatan Kesehatan Ibu
&Anak serta Perbaikan Status Gizi Masyarakat dan itu telah ditetapkan
sebagai 2 dari 10 isu strategis nasional
dan arah pembangunan kesehatan dalam 5 tahun kedepan. Aamiin
Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada
mengatakan “Sebagai Perusahaan yang didirikan 60 tahun lalu dengan misi
memperbaiki gizi anak bangsa,sarihusada terus bekomitmen untuk mendukung upaya
perbaikan gizi yang dilakukan pemerintah melalui kesadaran masyarakat akan
pentingnya gizi bagi ibu-anak”.
Senangnya menjadi bagian dari acara ini,dapat ilmu yang bermanfaat dan semoga bermanfaat juga untuk yang membaca dan bisa di aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ayo Melek Gizi .
Sumber : SARIHUSADA
Senangnya menjadi bagian dari acara ini,dapat ilmu yang bermanfaat dan semoga bermanfaat juga untuk yang membaca dan bisa di aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ayo Melek Gizi .
Baby Abid |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar