Sirop Obat Aman Untuk Anak, Ibu Tenang Anak Senang


Teman-teman, masih ingat gak sih tentang kasus kematian anak akibat gagal ginjal akut di awal tahun 2022 kemarin? Sebagai ibu rasanya tuh dag dig dug banget deh, baru aja kayak hela nafas dari pemberitaan covid-19 eh datang lagi berita sedih kayak gini. 

Apalagi semenjak kasus GGAPA (Gangguan Ginjal Akut Pada Anak) Pemerintah melakukan penghentian sementara sirop obat untuk pengobatan anak. Duh stress banget, secara waktu itu persediaan obat sirop masih ada dan exp datenya masih lama, terpaksa harus dibuang. Berobat ke dokter dapat resep obatnya ganti jadi puyer dan si kecil gak masuk sama sekali, malah muntah karena bau & rasanya yang pahit. 

Kenapa sirop obat yang jadi penyebab nya? 

Sejak kasus Gagal Ginjal Pada Anak kemarin, seluruh instansi dan organisasi terkait telah melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh dan menyimpulkan bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan supplier kimia.

Sirop Obat Aman? 

Saat ini aku sudah melihat kembali sirop obat di apotik dan pembelian pun sudah bisa tanpa resep dokter dan harus tanda tangan seperti saat paceklik obat waktu itu.

Tetapi agar tidak menimbulkan keraguan dan untuk mengetahui informasi lebih lanjut lagi tentang sirop obat apakah sudah aman atau belum, Alhamdulillah akhirnya aku mendapatkan pencerahan dari Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia yang menyelenggarakan 
Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak yang diadakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, pada 21 Maret 2023. Acara ini juga bisa di saksikan ulang di Live YouTube GP Farmasi. 
 


Bersama narasumber dari :
  • Kementerian Kesehatan
  • Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
  • Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)
  • Pakar Farmakologi 
Informasi Yang Akurat Pasti Dan Terpercaya
Tentang Keamanan Penggunaan Sirop Obat

Di pandu oleh Ivy Batuta dan pak Elfiano Rizaldi - Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia.


Dialog interaktif di buka hangat oleh pak Andreas Bayu Aji - Sekjen GP Farmasi Indonesia.

Pak Aji mengingatkan kepada flashback beberapa tahun ini yang seperti roller coaster, dimana terjadi pandemi covid di tahun 2020 disusul dengan kejadian Gagal Ginjal Akut Pada Anak ini. "Badai EG/DEG" memang sudah berlalu, namun "badal" tersebut menyisakan berbagai "damage" dimana salah satunya adalah "ketidakpercayaan pasien, apoteker dan dokter akan keamanan produk sirop obat produksi industri farmasi Indonesia", bahkan ketika BPOM selaku otoritas farmasi/obat di Indonesia telah menyatakan aman atas sebagian produksi sirop obat dalam negeri.


Untuk itulah, pak Aji yang juga sebagai Sekjen GP Farmasi Indonesia mengajak dan mendorong para narasumber bersama seluruh hadirin. untuk menjadi "The Evangelist Squad". Pasukan Pembawa Kabar Baik khususnya kepada Para Ibu, Para Apoteker, dan Para Dokter Anak. Dengan menyampaikan informasi, pengetahuan dan pengalamannya dalam acara Dialog Interaktif Kesehatan kepada keluarga, kerabat, teman, rekan kerja dan bahkan followersnya bahwa sirop obat yg telah dirilis oleh BPOM adalah aman untuk diminum sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia 

menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022, BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelurusan dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar. Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan. Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, kini bisa dilihat di website /sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu.

Dalam kaitannya dengan GGAPA, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, 


menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. Namun perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)


menyampaikan hal yang hampir sama, beliau mengatakan bahwa GGAPA sudah ada sejak lama, sehingga perlu investigasi mengenai penyebab GGAPA jika kasus yang terjadi hanya individual. Fakta sudah berbicara bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si


mengemukakan pengalaman apoteker dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu.

Namun dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.

Bapak Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia
menutup dengan kesimpulan yang diambil dari hasil Dialog Interaktif Kesehatan yang digelar hari ini. 


Pertama, ada 2 faktor penyebab GGAPA. Yang pertama adalah GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut dan yang kedua adalah gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran. Yang kedua, dengan sudah dinyatakannya oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai. Yang terakhir, Tirto Kusnadi kembali mengingatkan kepada anggotanya agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).

Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S., selaku Direktur Produksi Dan Distribusi Kefarmasian, Direktorat Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 

menyatakan:
“Otoritas kesehatan yang berwenang menyatakan bahwa sirop obat yang sudah diverifikasi ulang dan dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman. Sehingga masyarakat bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti anjuran pakai. Untuk pembelian nya juga bisa di apotek resmi dan terpercaya atau di toko Farmasi online yang resmi yaa.

Mama Mona Ratuliu yang saat itu turut hadir dalam dialog interaktif kesehatan ini, mewakili seluruh ibu di Indonesia yang ikut panik saat paceklik obat apalagi di rumah ada 2 balita yang terkadang sakit secara bergantian tak terbayang lelah dan stres nya. 

Dengan adanya Dialog interaktif kesehatan ini. Mama Mona dan para ibu jadi lebih tenang dan tidak khawatir terhadap keamanan sirop obat karena sudah di jelaskan oleh para ahlinya langsung. 

Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti anjuran pakai, kini bisa dilihat di website http://bit.ly/bpom-sirup-obat-aman atau sosmed BPOM dan juga melalui kanal publikasi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu. 

Nah sekarang sudah jelas kalau sirop obat itu aman dan dapat kembali digunakan sebagai obat yang paling bersahabat untuk bayi dan anak Indonesia. 

Waah senang sekali bisa dapat pencerahan dari ahlinya langsung. 
Terima kasih ya GP Farmasi yang sudah menyelenggarakan Dialog Interaktif Kesehatan yang sangat bermanfaat ini. 

Oh iya kalau teman teman masih ingin tahu lebih lengkap dalam Dialog Interaktif Kesehatan Sirop Obat Aman tersedia siaran ulang di Youtube GP Farmasi berikut :


Temukan informasi lainnya di www.instagram.com/gpfarmasi.id/ serta website di https://www.gpfarmasi.id/

Widia Purnawita

4 komentar:

  1. Terimakasih pencerahaannya kak, sekarang aku gak khawatir lagi kasih obat ke anak asuh aku kalau lagi batuk.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah sudah aman ya , kalau anak sakit udah gak worry lagi kasih obat sirop

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah dengarkan penjelasan dokter, BPOM, Kemenkes jadi jelas masalahnya. Sekarang udah bisa ya saat anak sakit minum obat sirup karena aman asal sesuai anjuran pakai dan sudah diverifikasi BPOM.

    BalasHapus
  4. Sudah aman ya sekarang, makasih infonya

    BalasHapus